Di Schiphol tentang PKI dan Sukarno
Bagikan

Di Schiphol tentang PKI dan Sukarno

Pada Agustus 1967, Mohammad Roem melakukan sebuah perjalanan ke Belanda. Tujuannya mengumpulkan berbagai bahan penelitian dengan kehendak pribadi. Partikelir. Ketika tiba di Bandara Schiphol, sekira 30 orang wartawan telah menunggu beliau.

Pada Agustus 1967, Mohammad Roem melakukan sebuah perjalanan ke Belanda. Tujuannya mengumpulkan berbagai bahan penelitian dengan kehendak pribadi. Partikelir. Ketika tiba di Bandara Schiphol, sekira 30 orang wartawan telah menunggu beliau. Tentu menarik pernyataan-pernyataan langsung dari Pak Roem, seorang yang baru saja bebas dari penahanan Rezim Sukarno yang tanpa pengadilan itu.

Seorang wartawan bertanya kepada Pak Roem: “Bagaimana tentang kemungkinan comeback PKI?”

Pak Roem menjawab: “ Comeback PKI, tergantung dari dua syarat: suatu jangka waktu 17 tahun, yaitu waktu yang sama dengan jarak September 1948 sampai September 1965, dan kedua perlindungan dari seorang presiden, seperti perlindungan Presiden Sukarno dalam masa 17 tahun yang lalu”.

Wartawan lain bertanya: “Bagaimana tentang comeback Presiden Sukarno?”

Pak Roem menjawab: “Seperti tuan-tuan tahu, antara Sukarno dengan PKI ada semacam hidup bersama, yang dalam ilmu botanie dinamakan symbiose, dalam bahasa Belanda onderling hulpbetoon. Bantuan dan perlindungan Sukarno kepada PKI sangat besar. Dia berkali-kali mengatakan bahwa dia sendiri bukan komunis, tapi menyalahkan orang-orang yang takut kepada komunisme, seperti orang yang kena penyakit komunistophobi. Bantuan semacam itu propaganda yang lebih efektif, daripada kalau dia sendiri seorang komunis. Comeback bagi Soekarno sendiri juga memerlukan waktu 17 tahun dan dukungan dari sebuah PKI, seperti PKI di masa 17 tahun yang lalu”.

Seorang wartawan bertanya lagi: “ Menner Roem, waarom haat U Soekarno niet ? (Tuan Roem, mengapa Anda tidak membenci Soekarno?)”

Pak Roem tak ingin menceritakan panjang lebar, bahwa soal itu adalah berkat falsafah seorang wanita yang bijaksana dan telah menjadi pemikiran Pak Roem sejak lama. Karena itu Pak Roem pura-pura heran dengan pertanyaan itu.

Akhirnya Pak Roem menjawab: “Siapa bilang saya tidak benci Sukarno? Saya sudah ditahan 4 tahun 4 bulan, tanpa diadili.”

Wartawan itu tertawa.

Kemudian ia menjawab: “ Nou ya, Anda menjawab berbagai-bagai pertanyaan tentang Sukarno dan tidak ada gejala-gejalanya, bahwa Anda membenci Sukarno.”

Beberapa kawan Pak Roem telah menunggu. Sesi jumpa pers harus diakhiri. Sebelum beranjak dari kursi Pak Roem menjawab sambil tersenyum:

“Oh, saya tidak punya waktu untuk membenci Sukarno.”

Wartawan itu pun tertawa.

Digubah dari artikel Mohammad Roem berjudul “Mengapa Anda Tidak Membenci Soekarno” yang dimuat dalam buku Bunga Rampai dari Sejarah (II), Penerbit Bulan Bintang, 1977, halaman 109-199.